Marcus Tullius Cicero |
Marcus Tullius Cicero berasal dari sebuah kota kecil di dekat Roma, Ia adalah seorang yang brilian dan dianugerahi bakat menjadi pembicara dengan hasrat yang menggelora untuk mendapatkan posisi tinggi di pemerintahan.
Seiring dengan mendekatnya masa kampanye, adiknya yang bernama Quintus, seorang yang praktis dan terkadang keras yang nantinya membantu Julius Caesar menaklukan Gaul merasa bahwa abangnya perlu mempelajari beberapa hal agar dapat memenangkan pemilihan konsul Roma.
"Abangku Marcus," tulisnya, "Anda memiliki banyak kepandaian yang mempesona, akan tetapi ada beberapa kecakapan yang harus anda peroleh, dan kecakapan itu harus terlihat seolah-olah ada semenjak anda lahir. Sejujurnya, dikarenakan anda sedang mengincar posisi yang paling penting di Roma dan berpotensi memiliki banyak musuh, anda tidak boleh membuat kesalahan apapun. Anda harus mengadakan kampanye tanpa cela dengan perhatian, industri dan kepedulian yang besar."
Quintus pun menata rencana kampanye untuk Marcus dalam sebuah pamflet dalam bahasa Latin, ini adalah beberapa contoh kebijakan politik Quintus.
- Janjikan segalanya kepada semua orang. Quitus mengatakan cara terbaik untuk mendapatkan pemilih adalah dengan mengatakan apa yang ingin didengar oleh semua orang, masyarakat akan lebih marah dengan kandidat yang menolak untuk membuat janji, namun jika sudah terpilih, silakan langgar janji.
- Mengungkit semua kebaikan, jika anda pernah membuat kebaikan pada seseorang atau kelompok di masa lalu biarkan mereka tahu inilah saatnya membalas budi. Pertegas balas budi apa yang anda harapkan dari setiap orang atau kelompok, ingatkan mereka sebelumnya anda tidak pernah meminta apapun dari mereka, dan sekaranglah saatnya mereka membalas hutangnya. Jika ada yang tidak merasa berhutang pada anda, beritahukan jika anda terpilih, mereka akan mendapat hadiah nantinya, tentunya jika mereka mendukung anda.
- Mengetahui kelemahan musuh anda dan membesar-besarkannya. Kandidat yang menjadi pemenang, dengan tenang meneliti lawannya dan tanpa henti berfokus pada kelemahannya, mengalihkan para pemilih dari semua kebaikan lawannya.
- Menyanjung pemilih tanpa rasa malu. Quintus memperingatkan saudaranya:"kadang anda bisa sedikit kaku, tapi anda perlu belajar seni menyanjung, hal yang memalukan dalam kehidupan normal akan tetapi penting saat anda berada di kantor." seorang kandidat harus membuat pemilih percaya bahwa mereka penting. Salam mereka, tatap matanya, dengarkan keluhan mereka.
- Berikan harapan, bahkan seorang pemilih yang paling sinis sekalipun ingin mempercayai seseorang. Pemilih yang percaya bahwa anda akan membuat kehidupan mereka lebih baik akan menjadi pengikut yang paling berbakti, sekurangnya hingga pemilihan usai.
Apakah saran Quintus berhasil?
Marcus menang dengan jumlah pemilih lebih banyak dari kandidat yang lain, kedepannya ia sempat menyelamatkan negara dari konspirasi, dan diberikan gelar penghargaan "Bapak Negara." sayangnya dia berkonflik dengan Mark Antony dan dibunuh pada tahun 43 S.M.