Distrik Kringa abad pertengahan dalam buku Valvasor |
Johann Weikhard von Valvasor adalah seorang ilmuwan dan sejarawan naturalis asal Carniola (sekarang Slovenia), dia dikenal sebagai pionir dalam bidang fenomena karst, bukunya yang berjudul Glory of the Duchy of Carniola merupakan sumber sejarah Slovenia tertua, membuatnya menjadi salah satu pelopor dalam bidang sejarah modern Slovenia.
Valvasor menuliskan kisah Strigoi (mahluk sejenis vampir) dalam bukunya yang merupakan pengalamannya pada saat mengunjungi Kringa, ini adalah dokumentasi tertulis pertama mengenai vampir.
Dalam bukunya Valvasor menulis bahwa seseorang yang bernama Jure Grando Alilović atau Giure Grando adalah seorang warga Kringa, distrik di Kroasia. Jure Grando meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan secara normal, akan tetapi sehari setelah kematiannya, Jure bangkit pada malam hari dan meneror distrik Kringa dan sekitarnya selama 16 tahun kedepan.
Pendeta lokal bernama Giorgia yang menguburkan Jure 16 tahun sebelumnya menemukan, bahwa mulanya akan ada seseorang yang mengetuk pintu warga pada malam hari, tidak diketahui siapa yang mengetuk, namun dalam beberapa hari kemudian, akan selalu ada orang yang meninggal dari rumah yang pernah diketuk pintunya.
Jure juga menampakan diri di ruang tidur istrinya, sang istri mendeskripsikan bahwa Jure terlihat seperti mayat meskipun tersenyum dan terengah-engah untuk mengambil nafas, dia akan melakukan pemaksaan kepada istrinya untuk memuaskan hasrat seksualnya, hal ini menyebabkan putra dan putri Jure yang masih remaja bernama Ana and Nikola Alilović melarikan diri ke Volterra-Italia,
Pendeta Giorgio terus menyelidiki hal misterius yang terjadi di distrik Kringa dan sekitarnya, dan akhirnya Pendeta Georgio bertatap muka langsung dengan Jure, ia menghunuskan salib kepada Jure dan berkata "Atas nama Yesus Kristus, kau vampir! berhentilah menganiaya kami!", namun hal itu tidak menghentikan teror Jure.
Beberapa orang yang paling berani di desa tersebut, dipimpin oleh Miho Radetić, memburu dan berusaha membunuh sang vampir, saat tim kecil tersebut berhadapan dengan Jure, sang pemimpin menghujamkan pasak kayu ke jantungnya, namun pasak tersebut terpental dan tidak mampu menembus dadanya.
Malam berikutnya sembilan orang warga pergi ke pemakaman, membawa salib, penerangan dan pasak. Mereka membongkar peti mati Jure dan mendapati mayat yang masih utuh. Pendeta Giorgio berkata "Dengarlah, štrigon, ada Yesus Kristus yang menyelamatkan kita dari neraka dan mati untuk kita. Dan kau, štrigon, kau tidak akan pernah mendapatkan kedamaian!" lalu Pendeta Giorgio mencoba menghujamkan pasak lagi ke jantung Jure, namun pasak tidak mampu menembus dagingnya.
Setelah melakukan beberapa ritual pengusiran setan (exorcism), salah seorang warga bernama Stipan Milašić, mengambil gergaji dan menggergaji kepala Jure. Gergaji berhasil merobek kulit leher Jure, dan seketika itu juga sang vampir menjerit, darah pun mulai mengalir dari leher yang perlahan terpotong. Setelah peristiwa pemenggalan kepala Jure, Kringa pun kembali diliputi kedamaian.
Saat ini, kisah Jure Grando Alilović digunakan oleh masyarakat Kringa untuk menarik minat turis dari mancanegara, mereka membuka bar yang bertema vampir. Juraj Dobrila Gymnasium di Pazin membuat film pendek berjudul "Vampire of My Homeland" berdasarkan tulisan Valsavor. baru-baru ini Cerita rakyat yang berhubungan dengan štrigun didokumentasikan dan diteliti oleh banyak ilmuwan di Universitas Zagreb.
Ngeri ane baca cerita ente bang, berarti bener dong vampir itu ada? kalau di Indo semacam leak kali ya
ReplyDelete