Kalender yang paling umum digunakan saat ini dikenal dengan kalender Gregorian, yang juga disebut kalender Barat, atau kalender Kristen. Kalender ini dinamai oleh Paus Gregorius XIII, dan diperkenalkan pada tahun 1582. Saat ini, kalender Gregorian adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, dan kebanyakan dari kita menggunakannya tanpa benar-benar mengetahui sejarahnya, untuk apa di gunakan? dan apa akibatnya bagi dunia?
Sebelum ada kalender Gregorian, kalender yang digunakan di Eropa adalah kalender Julian. Kalender ini diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM, dan mulai berlaku pada 45 SM. Ini menjadi kalender dominan di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Roma.
Ketika Kekaisaran Romawi dikristenkan, kalender Julian diadopsi sebagai kalender liturgi Kristen. Hal ini memungkinkan penggunaan kalender Julian menyebar akhirnya ke daerah-daerah yang berada di luar perbatasan Kekaisaran, seperti Rusia dan belahan dunia lain.
Kebutuhan sistem Kalender Baru
Salah satu masalah dengan kalender Julian adalah, sistem panjang tahun surya mengalami selisih perhitungan 11 menit setiap tahunnya, yang berarti kalender tidak sinkron dengan musim dari waktu ke waktu. Lebih penting lagi, perayaan Paskah, yang secara tradisional dirayakan pada 21 Maret jatuh lebih jauh dari equinox (waktu matahari melewati khatulitiwa) musim semi setiap tahun. Paus Gregorius ingin masalah ini diselesaikan dengan memperbaiki kesalahan perhitungan dalam kalender Julian.
Setelah kesalahan tersebut diperbaiki, kalender Gregorian diperkenalkan oleh Paus pada tahun 1582, dengan mengeluarkan surat edaran kepausan yang dikenal sebagai 'Inter gravissimas'. Akan tetapi, pada saat surat edaran dikeluarkan, perpecahan antara Katolik Roma dan Ortodoks Timur telah berlangsung selama lebih dari 500 tahun, dan Reformasi Protestan di Eropa Barat telah berlangsung kurang lebih 50 tahun. Dengan demikian, perubahan dari kalender Julian ke kalender Gregorian pada tahun 1582 hanya diadopsi terutama oleh negara-negara di bawah pemerintahan Katolik Roma, termasuk Spanyol, Portugal (serta negara koloni dari kedua negara ini) dan Perancis.
Negara yang berada di bawah pemerintahan Protestan awalnya menolak kalender Gregorian. Karena hubungan kalender dengan kepausan, negara-negara ini menganggap perubahan bertujuan untuk menggiring mereka kembali ke Gereja Katolik Roma. Demikian juga, negara-negara yang tergabung dalam Gereja Ortodoks Timur tidak langsung mengadopsi kalender Gregorian.
Perubahan kalender ini diduga mengakibatkan kerusuhan di Inggris. Dalam lukisan 1755 oleh William Hogarth berjudul 'Hiburan Pemilu' - mengacu pada pemilu 1754, terlihat dari spanduk dengan kata-kata 'Kembalikan 11 hari kami'. Kemungkinan telah terjadi salah penafsiran yang mengakibatkan masyarakat sipil meminta 11 hari yang hilang dikembalikan. akan tetapi kebanyakan sejarawan masa kini percaya bahwa kerusuhan ini sama sekali tidak terjadi atau bisa jadi terlalu dibesar-besarkan.
Inggris bukanlah negara terakhir yang mengadopsi kalender Gregorian. Mantan Kekaisaran Ottoman mulai menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1917. Ottoman beralih dari kalender Rumi, yaitu kalender yang perhitungannya dimulai dari tahun hijrah Nabi Muhammad.
0 comments:
Post a Comment